Senin, 16 Maret 2015

MENGAPA OTAK MANUSIA BEGITU ISTIMEWA?

Tahukah kamu beraapa jumlah neuron dalam otak manusia? Mengapa manusia lebih cerdas dibandingkan hewan? Dan Apa yang membuat otak manusia begitu istimewa?



Otak manusia tercipta begitu sempurna dibandingkan hewan yang jauh lebih rendah dari kemampuan kognitif manusia. Meskipun terdapat beberapa hewan cerdas seperti lumba-lumba yang mampu berprilaku lebih baik dibanding hewan laut lainnya.

Ukuran otak manusia tidak sebesar otak Paus atau otak Gajah, namun mengapa kita lebih cerdas dan istimewa dibandingkan dengan mereka? Salah satunya adalah jumlah keseluruhan neuron di otak, serta neuron yang terdapat pada kortek memiliki jumlah yang jauh berbeda.
secara sederhana kenapa otak manusia begitu istimewa adalah jumlah neuron yang sangat banyak hingga 86 miliar. 16 miliar di antaranya adalah korteks otak dan jika Anda menganggap korteks otak adalah bagian yang berfungsi untuk kesadaran serta penalaran logika dan abstrak, dan 16 miliar neuron itu adalah jumlah terbesar dari semua korteks.Besarnya ukuran otak tidak menentukan kecerdasan kognitif seseorang atau hewan.

Ukuran otak kita bukanlah yang paling besar. Otak kita memiliki berat antara 1,2 sampai 1,5 kilogram, namun otak gajah beratnya sekitar 4 sampai 5 kilogram, dan berat otak ikan paus dapat mencapai 9 kilogram, yang menjadi alasan mengapa para ilmuwan terpaksa mengatakan bahwa otak kita pastilah istimewa untuk menjelaskan kemampuan kognitif kita.

Otak manusia juga tampak istimewa dari jumlah energi yang digunakannya. Walaupun berat otak hanya 2 persen dari berat tubuh, namun otak menggunakan 25 persen dari semua energiyang dibutuhkan tubuh setiap hari, yaitu sekitar 500 kalori dari total 2.000 kalori hanya untuk membuat otak bekerja.

Ia pun menjelaskan apa bedanya kita dengan seekor kera yang lebih adil sebagai perbandingan. Otak kera realtif memiliki ukuran stabil dan tidak mengikuti besarnya tubuh kera. Hal tersebut mirip dengan otak manusia.

Perbedaannya adalah energi yang diperlukan tubuh? Energi yang digunakan otak manusia dan otak binatang lain sama, sekitar enam kalori per miliar neuron per hari. Namun, kera dan hewan lainnya tidak bisa menyediakan energi untuk tubuh yang besar dan jumlah neuron yang banyak.

Seekor kera yang makan 8 jam setiap hari paling banyak dapat memiliki 53 miliar neuron, namun berat tubuhnya tidak akan lebih dari 25 kilogram. Agar dapat memiliki berat lebih dari 25 kilogram, jumlah neuronnya harus dikurangi.
Gorila dan orangutan dapat memiliki 30 miliar neuron dengan menghabiskan 8 setengah jam untuk makan dan tampaknya itulah waktu terlama yang dapat mereka habiskan untuk makan. Sembilan jam per hari untuk makan menjadi batas untuk kera.
 
Bagaimana dengan kita? "Dengan 86 miliar neuron dan berat tubuh sekitar 60 hingga 70 kilogram,seharusnya kita menghabiskan lebih dari sembilan jam setiap harinya untuk makan? Namun jika kita seperti kera maka kita tidak bisa datang kesini," ungkap Suzana.
Jika otak kita memerlukan energi sebanyak yang seharusnya dan kita tidak bisa menghabiskan seluruh waktu terjaga kita untuk makan, maka satu-satunya pilihan, sebenarnya, adalah dengan memperoleh lebih banyak energi dari jumlah makanan yang sama. Dan yang luar biasa adalah hal itu cocok dengan apa yang dipercaya telah ditemukan leluhur kita satu setengah juta tahun yang lalu, saat mereka menemukan memasak.
Memasak adalah menggunakan api untuk mem-pracerna makanan di luar tubuh kita.Makanan masak lebih lembut sehingga lebih mudah dikunyah dan lebih mudah diubah menjadi bubur di dalam mulut sehingga makanan itu dapat dicerna lebih sempurna dan terserap di dalam usus Anda yang menjadikan makanan itu menghasilkan lebih banyak energi dalam waktu yang lebih singkat.
Jadi memasak membuat kita memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal menarik yang lain dengan neuron kita, daripada hanya memikirkan, mencari, dan melahap makanan sepanjang hari.

Penjelasan yang menarik dari Suzana, bukan hanya menjelaskan bagaiamana otak kita begitu istimewa dibandingkan dengan hewan namun juga betapa pentingnya memasak, hehee...

Sumber: TEDTalks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar