Apakah Anda sedang duduk manis membaca artikel ini? Setelah membaca artikel ini mungkin Anda akan berubah pikiran untuk mengganti posisi wenak (pw) duduk anda lebih teratur.
Era modern kini, banyak orang yang bekerja dalam keadaan yang diharuskan duduk berlama-lama. Teurtama bagi karyawan kantor, atau para jurnalis ataupun blogger yang membuat dirinya menulis beragam jenis artikel menarik setiap hari.
Tubuh manusia dirancang untuk bergerak, dengan kerangka yang meliputi 360 sendi. Lebih dari 250 sendi manusia yang dapat bergerak lebih dari satu arah. Struktur unik tersebut memberikan tubuh manusia kemampuan untuk melakukan beragam jenis gerakan. beberapa sendi juga berfungsi melindungi otak manusia.
Diantara kita ada yang banyak bergerak seperti olahragawan, pekerja lapangan, dan jenis pekerjaan lainnya. Namun jangan salah saat ini dengan majunya teknologi, tersebar luasnya laptop serta gadget dihampir semua kalangan, membuat penggunanya makin asik mengerjakan tugas kuliah, kantor dan sejenisnya dengan berlama-lama duduk.
Tidak ada yang salah dengan duduk normal bahkan tubuh kita perlulu duduk untuk relaksasi dari kelelahan, namun saat sudah terlalu lama maka akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satunya adalah gangguan pernapasan, stroke hingga diabetes. Cek video penjelasannya berikut ini:
Sehingga tak heran beragam jenis kantor teknologi seperti Google memberikan karyawan keleluasaan untuk bergerak bahkan berolahraga dan bersepeda disela waktu melakukan pekerjaannya. Fasilitas seperti lapangan golf, pingpong, basket, dan beragam jenis alat gerak lainnya membuat pekerjanya lebih bahagia, dan tentunya lebih sehat.
Penelitian terbaru di British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa mengurangi waktu duduk meningkatkan usia telomer. Apakah itu Telomer? Telomer adalah topi pelindung yang terbuat dari DNA dan protein yang terletak di ujung kromosom dan berfungsi untuk menghentikan kerusakan selama pembelahan sel.
Mereka mempengaruhi berapa lama sel hidup, telomeres yang lebih pendek terkait dengan penyakit yang berhubungan dengan penuaan, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, obesitas, dan stroke. Para peneliti sedang mengembangkan hipotesis bahwa telomeres yang lebih panjang seperti terjadi saat mekanisme berdiri memberikan hidup lebih sehat.
Awal tahun 2014, sebuah studi selama 12 tahun dengan sampel 92.000 wanita yang mengalami menopause menemukan bahwa mereka yang menghabiskan sebagian besar waktu duduk hingga 11 jam atau lebih per hari mengalami peningkatan 12% dalam kematian akibat segala macam kondisi, peningkatan 27% kematian akibat penyakit jantung dan kenaikan 21% dalam kematian akibat kanker dibandingkan dengan mereka yang duduk selama empat jam atau kurang dalam sehari.
Sehingga tak heran Dr. Muhammad Rashid dan timnya menyarankan bagi mereka yang bekerja dalam kondisi duduk untuk meluangkan waktu bergerak minimal berdiri setelah beberapa jam fokus mengerjakan segala macan hal dalam keadaan duduk.
Dengan waktu duduk lebih pendek, jalan-jalan pendek teratur dan mengurangi menonton televisi atau mengurangi berlama-lama duduk depan komputer semua dapat mengurangi risiko peningkatan penyakit jantung dan diabetes.
Berdasarkan penelitian, menonton televisi yang intens seringkali dalam keadaan duduk. Satu studi yang mencengangkan bahwa faktanya orang dewasa yang menonton televisi rata-rata enam jam sehari lebih singkat angka harapan hidup nya selama 4,8 tahun dibandingkan dengan seseorang yang tidak menonton televisi.
So guys, mari cerdas dalam beraktivitas, jika sudah selesai membaca artikel ini, mari biasakan berdiri dan meregangkan otot sejenak agar otot kita, sendi-sendi tubuh kita tetap bergerak disetiap harinya.
Penulis: Abdurrahim, Referensi: ed.ted.com dan TheGuardian.com
ilustrasi duduk di kantor |
Tubuh manusia dirancang untuk bergerak, dengan kerangka yang meliputi 360 sendi. Lebih dari 250 sendi manusia yang dapat bergerak lebih dari satu arah. Struktur unik tersebut memberikan tubuh manusia kemampuan untuk melakukan beragam jenis gerakan. beberapa sendi juga berfungsi melindungi otak manusia.
Diantara kita ada yang banyak bergerak seperti olahragawan, pekerja lapangan, dan jenis pekerjaan lainnya. Namun jangan salah saat ini dengan majunya teknologi, tersebar luasnya laptop serta gadget dihampir semua kalangan, membuat penggunanya makin asik mengerjakan tugas kuliah, kantor dan sejenisnya dengan berlama-lama duduk.
Tidak ada yang salah dengan duduk normal bahkan tubuh kita perlulu duduk untuk relaksasi dari kelelahan, namun saat sudah terlalu lama maka akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satunya adalah gangguan pernapasan, stroke hingga diabetes. Cek video penjelasannya berikut ini:
Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk duduk, semakin besar kemungkinan kematian akibat penyakit jantung atau kanker, mengalami stroke atau mengalami diabetes. Itulah yang dikatakan dokter dan peneliti Dr. Muhammad Rashid dari University of Camridge.
Sehingga tak heran beragam jenis kantor teknologi seperti Google memberikan karyawan keleluasaan untuk bergerak bahkan berolahraga dan bersepeda disela waktu melakukan pekerjaannya. Fasilitas seperti lapangan golf, pingpong, basket, dan beragam jenis alat gerak lainnya membuat pekerjanya lebih bahagia, dan tentunya lebih sehat.
salah satu sudut dari Kantor Google di Switzerland, gambar: ngetem.com |
Mereka mempengaruhi berapa lama sel hidup, telomeres yang lebih pendek terkait dengan penyakit yang berhubungan dengan penuaan, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, obesitas, dan stroke. Para peneliti sedang mengembangkan hipotesis bahwa telomeres yang lebih panjang seperti terjadi saat mekanisme berdiri memberikan hidup lebih sehat.
Awal tahun 2014, sebuah studi selama 12 tahun dengan sampel 92.000 wanita yang mengalami menopause menemukan bahwa mereka yang menghabiskan sebagian besar waktu duduk hingga 11 jam atau lebih per hari mengalami peningkatan 12% dalam kematian akibat segala macam kondisi, peningkatan 27% kematian akibat penyakit jantung dan kenaikan 21% dalam kematian akibat kanker dibandingkan dengan mereka yang duduk selama empat jam atau kurang dalam sehari.
Sehingga tak heran Dr. Muhammad Rashid dan timnya menyarankan bagi mereka yang bekerja dalam kondisi duduk untuk meluangkan waktu bergerak minimal berdiri setelah beberapa jam fokus mengerjakan segala macan hal dalam keadaan duduk.
Duduk untuk waktu yang lama berarti tidak ada gerak otot rangka besar dan ini dapat berdampak pada metabolisme tubuh. Tingkat jenis lemak tidak sehat, seperti trigliserida meningkat, sementara high density lipoprotein (kolesterol baik) berkurang.
Dengan waktu duduk lebih pendek, jalan-jalan pendek teratur dan mengurangi menonton televisi atau mengurangi berlama-lama duduk depan komputer semua dapat mengurangi risiko peningkatan penyakit jantung dan diabetes.
Berdasarkan penelitian, menonton televisi yang intens seringkali dalam keadaan duduk. Satu studi yang mencengangkan bahwa faktanya orang dewasa yang menonton televisi rata-rata enam jam sehari lebih singkat angka harapan hidup nya selama 4,8 tahun dibandingkan dengan seseorang yang tidak menonton televisi.
So guys, mari cerdas dalam beraktivitas, jika sudah selesai membaca artikel ini, mari biasakan berdiri dan meregangkan otot sejenak agar otot kita, sendi-sendi tubuh kita tetap bergerak disetiap harinya.
Penulis: Abdurrahim, Referensi: ed.ted.com dan TheGuardian.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar